Hadi Wiryawan

Imam Ad-Darimi, meski mungkin kurang dikenal dibandingkan dengan Imam Al-Bukhari atau Imam Muslim, memiliki peran penting dalam sejarah ilmu hadis. Beliau adalah salah satu guru dari kedua Imam terkenal tersebut. Dilahirkan dengan nama lengkap Abdullah bin Abdurrahman bin Al-Fadhil bin Bahram bin Abdusshamad At-Tamimi As-Samarkandi Ad-Darimi, Imam Ad-Darimi merupakan ulama hadis yang lahir di kota Samarkand, Uzbekistan, sekitar tahun 181 H (797 M). Samarkand, yang dikenal sebagai kota ilmu dan peradaban, telah melahirkan banyak ulama, dan Ad-Darimi adalah salah satu tokoh terkemuka dari kota tersebut.

Pendidikan dan Perjalanan Ilmiah

Sejak usia dini, Imam Ad-Darimi menunjukkan kecerdasan luar biasa dalam menghafal dan memahami hadis. Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai kapan beliau memulai perjalanan ilmiahnya, jelas bahwa sejak kecil, beliau sudah memulai usaha gigih untuk menghafal hadis. Beliau tumbuh dalam lingkungan yang sangat mendukung studi agama, dengan banyaknya ulama yang ada pada zamannya, yang memungkinkan beliau untuk belajar di majelis ilmu yang melimpah.

Untuk memperdalam ilmu, Imam Ad-Darimi melakukan perjalanan jauh, berkeliling ke berbagai wilayah seperti Baghdad, Kufah, Syam, Hijaz, dan Khurasan. Dalam setiap perjalanannya, beliau sangat hati-hati dan selektif dalam memilih guru dan memastikan kualitas hadis yang beliau terima. Di antara guru-guru beliau yang terkenal adalah Yazid ibn Harun, Abu Bakar ‘Abd Al-Kabir, Ya’la bin ‘Ubaid, Ja’far bin ‘Umar Al-Zahrami, Hasyim bin Al-Qasim, Muhammad bin Yusuf Al-Firyabi, dan Yahya bin Ma’in.

Beliau juga dikenal memiliki hafalan yang sangat kuat dan kemampuan kritis yang tajam. Kecerdasannya dalam menghafal hadis dan kemampuan untuk memverifikasi keabsahan hadis menjadikannya seorang ulama terkemuka di zamannya. Hal ini diakui oleh banyak ulama kontemporernya, seperti Muhammad bin Basyar yang menyebutkan bahwa para hafizh terkemuka dunia pada saat itu adalah Abu Zur’ah, Muslim, Ad-Darimi, dan Bukhari.

Karya-Karya Imam Ad-Darimi

Imam Ad-Darimi dikenal dengan sejumlah karya penting dalam bidang hadis, fikih, dan tafsir. Karya-karya tersebut meliputi:

  1. Sunan Ad-Darimi: Karya ini adalah yang paling terkenal dan merupakan salah satu koleksi hadis yang sangat berharga. Kitab ini sering disebut juga sebagai Al-Hadits Al-Musnad Al-Marfu’ wa Al-Mauquf wa Al-Maqtu’. Sunan Ad-Darimi terdiri dari dua jilid yang mencakup 23 kitab dan berisi sekitar 3503 hadis. Meskipun beberapa ulama berpendapat bahwa kitab ini lebih tepat disebut sebagai Sunan karena susunannya berdasarkan bab fikih, ada juga yang menyebutnya Musnad karena memuat hadis dengan susunan sanad lengkap.
  2. Al-Tafsir: Imam Ad-Darimi juga menulis tentang tafsir, menunjukkan kedalaman pemahaman beliau terhadap Al-Qur’an dan kemampuan dalam menjelaskan makna-makna ayat.
  3. Al-Jami’: Karya lain yang dihasilkan oleh beliau adalah Al-Jami’, yang menunjukkan keahlian beliau dalam mengumpulkan dan mengklasifikasikan hadis.

Pengaruh dan Kecakapan Ilmiah

Imam Ad-Darimi tidak hanya dikenal karena karya-karyanya, tetapi juga karena pengaruhnya yang luas dalam dunia ilmu hadis. Beliau memiliki banyak murid terkemuka, termasuk Imam Muslim, Imam Abu Dawud, dan Imam At-Tirmidzi. Nama-nama ini merupakan bagian dari kutub as-sittah (enam kitab hadis utama) yang sangat dihormati dalam tradisi hadis.

Beliau juga dikenal memiliki sikap zuhud dan tidak tergoda oleh kemewahan dunia. Salah satu contoh keteguhan beliau adalah ketika beliau menolak untuk menjadi Qadhi di Samarqand, meskipun akhirnya terpaksa menerima posisi tersebut setelah mendapat tekanan dari penguasa setempat. Ini menunjukkan komitmen beliau terhadap ilmu dan kejujuran.

Wafat dan Warisan

Imam Ad-Darimi wafat pada tahun 255 H, tepatnya pada hari Tarwiyah, bertepatan dengan hari Jumat dan hari Arafah. Beliau dimakamkan di Arafah. Berita wafatnya beliau mengundang duka cita yang mendalam, termasuk dari Imam Bukhari yang sangat menghormati beliau. Ishaq bin Ahmad menceritakan bagaimana Imam Bukhari meneteskan air mata saat mendengar berita kematian Imam Ad-Darimi.

Warisan Imam Ad-Darimi tetap hidup melalui karya-karyanya yang bermanfaat dan ajaran-ajaran yang telah beliau sebarkan. Kitab Sunan Ad-Darimi dan karya-karya lainnya tetap menjadi referensi penting dalam studi hadis dan tafsir. Meskipun mungkin tidak sepopuler beberapa karya lainnya, kualitas dan keandalan ilmiah dari karya-karya beliau tetap diakui dan dihargai oleh para ulama dan penuntut ilmu hingga hari ini.

Akhir Kalam

Imam Ad-Darimi adalah seorang ulama hadis yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah ilmu hadis. Kecerdasan dan dedikasinya dalam mengumpulkan dan menyampaikan hadis, serta komitmennya terhadap kejujuran dan kesederhanaan, menjadikannya sebagai teladan bagi para ulama dan penuntut ilmu. Melalui karya-karya seperti Sunan Ad-Darimi, beliau telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pelestarian dan pengembangan ilmu hadis. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada beliau dan memberkati usaha-usaha beliau dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat.

Aamiin Allahumma Aamiinnn

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *