Ilmu musthalah hadis merupakan salah satu fan ilmu yang dikaji di pesantren atau lembaga pendidikan keislaman. Di Nusantara sendiri, ada berbagai kitab musthalah hadis yang digunakan dalam kurikulum pesantren, diantaranya adalah Minhatul Mughits karya al-Hafidz Hasan al-Mas’udi, Manzhumah Baiquniyah yang berisikan 34 bait karya Thaha ibn Muhammad al-Bayquni, Ilmu Musthalah Hadis karya Muhammad Yunus, dan Taisir musthalah al-Hadis karya ulama kontemporer terkenal, Mahmud Thahan dari Suriah.
Dari nama-nama kitab yang disebutkan di atas, kitab dasar yang sering digunakan dan populer adalah kitab Minhatul Mughits. Di samping populer, kitab ini juga sudah diajarkan di pesantren Nusantara sejak lama. Berdasarkan penelitian Martin Van Bruinessen, pada akhir abad ke-19 (1990), hanya ada dua kitab literatur ilmu hadis yang digunakan dalam kurikulum pesantren, salah satunya adalah kitab Minhatul Mughits.
Baca Juga: Sunan Abu Dawud: Mengapa Kitab Hadis Ini Penting bagi Umat Islam?
Kitab ini memiliki nama lengkap Minhatul Mughits fi Ilmi Musthalah al-Hadis, karangan ulama Mesir, Syeh Hafidz Hasan al-Mas’udi. Di bagian sampul kitab, tertulis jelas bahwa beliau adalah salah satu ulama Universitas al-Azhar Mesir dan merupakan tenaga pendidik di beberapa madrasah di bawah naungan Kementrian Pengetahuan Umum. Belum ditemukan informasi pasti mengenai riwayat hidup beliau, mulai dari tahun lahir hingga beliau wafat.
Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa syekh Hafidz Hasan al-Mas’udi (penulis kitab ini) sama dengan syekh Abul Hasan Ali bin al-Husain bin Ali al-Mas’udi, seorang sejarawan dan ahli geografi. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan teliti, kitab Minhatul Mugits selesai ditulis pada tahun 1338 H, bertentangan dengan masa hidupnya Syeikh Abul Hasan Ali bin al-Husain bin Ali al-Mas’udi (283-345 H). Dengan demikian, syeikh Hafidz Hasan al-Mas’udi itu berbeda dengan Syeikh Abul Hasan Ali bin al-Husain bin Ali al-Mas’udi.
Pada bagian muqaddimah, tertulis bahwa kitab ini merupakan ringkasan (ikhtishar) dari berbagai kitab induk ilmu hadis karangan ulama klasik (mutaqaddimin). Penulis juga menyebutkan tujuan kitab ini ialah untuk memudahkan pelajar pemula dalam mempelajari dan memahami ilmu hadis. Oleh karena itu, penulis di dalam kitab ini ketika menjelaskan istilah-istilah tidak terlalu detail, melainkan hanya menyebutkan definisi secara singkat, pembagian (jika ada), dan hanya menyebutkan beberapa contoh saja.
Sebagai kitab pemula, kitab Minhatul Mugits terbilang cukup tipis. Kitab ini hanya terdiri dari 64 halaman (cetakan Hidayah, Surabaya). Jika dilihat secara umum, kitab ini berisikan pengertian tentang macam-macam pembagian hadis, mulai dari terma hadis shahih, hasan, dhaif, dan lain sebagainya.
Berbeda dari kitab lainnya, kitab ini tidak memiliki bab atau sub-bab dalam penulisannya, pengarang langsung menjelaskan istilah-istilah dalam kajian hadis. Akan tetapi, jika dilihat dari sistematika penulisan dalam kitab ini, secara tidak langsung penulis membagi hadis sesuai dengan kelompoknya. Misalnya, pada bagian pembagian hadis, penulis menjelaskan hadis shahih, hasan, dan dhaif. Pada bagian ini, dapat dikategorikan kepada “bab pembagian hadis berdasarkan kualitasnya”. Begitu juga bagian setelahnya, penulis menjelaskan hadis mutawatir, kemudian hadis masyhur, aziz, dan gharib. Pada bagian ini, dapat dikategorikan menjadi “bab pembagian hadis berdasarkan jumlah rawi”. Dengan demikian, kendati penulis tidak menyebutkan bab per-bab dalam kitabnya, penulis telah menjelaskan istilah-istilah hadis sesuai dengan kelompok bagiannya.
disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Penulisnya juga menambahkan catatan kaki untuk membantu memahami istilah-istilah teknis yang mungkin asing bagi pembaca baru, seperti tahammul dan al-ada’ dalam konteks ilmu hadis dirayah.
Bagi mereka yang baru memulai studi ilmu hadis, kitab Minhatul Mughits adalah sumber ilmu yang sangat berharga. Kitab ini tidak hanya ringkas namun juga kaya akan makna,. Selain itu juga, dalam kitab ini, Penulisnya juga menambahkan catatan kaki (footnote) untuk membantu memahami istilah-istilah teknis yang mungkin asing bagi pembaca baru, seperti tahammul Penulisnya juga menambahkan catatan kaki untuk membantu memahami istilah-istilah teknis yang mungkin asing bagi pembaca baru, seperti tahammul (penyampaian riwayat hadis) dan al-ada’ (penyampaian riwayat hadis) dalam konteks ilmu hadis dirayah.
Demikianlah gambaran singkat tentang kitab Minhatul Mughits fi Ilmi Musthalah al-Hadis, sebuah panduan dasar yang sangat dianjurkan bagi siapa pun yang ingin mendalami studi ilmu hadis. Allahu A’lam.
One Comment