ulumulhadis.id – Mewariskan Tsaqafah Islam melalui pendidikan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai, tradisi, dan budaya Islam tetap relevan dan terjaga di tengah perkembangan zaman. Upaya ini menjadi penting karena seiring berjalannya waktu sistem pendidikan Islam semakin lama semakin bergeser kearah paradigma sekuler yang hanya fokus pada data-data sebagai tolak ukur sesuatu itu dapat dipelajari atau dapat diakui kebenarannya.
Fenomena pemikiran yang hanya mengandalkan data sebagai acuan dalam memahami masalah sosial disebut dengan pemikiran positivisme yang dicetuskan oleh August Comte (1798-1857) ialah seorang filsuf yang berasal dari Prancis. Pemahaman positivisme yang ia cetuskan berhasil menjadi dasar prinsip akademisi saat ini dalam pengaplikasian metode ilmiah untuk memperoleh kebenaran dari ilmu-ilmu sosial.
Sebagai contoh jika seseorang hanya menggunakan prinsip positivisme sebagai tolak ukur kebenarannya maka bisa saja ia dapat menilai bahwa peraktek riba itu baik, menguntungkan, dan bahkan bisa menjadi tulang punggung negara, karena dari fakta dan data yang ditemukan banyak negara yang menerapkan praktek riba dalam sistem perekonomiannya justru menjadi makmur sehingga itulah yang akan menjadi alasan untuk membenarkan riba.
Lain halnya jika seseorang memiliki prinsip keislaman yang kuat, bahkan tanpa data atau fakta-pun tetap saja akan dikatakan bahwa riba itu tidak baik, karena pada dasarnya peraktek riba merupakan sesuatu yang telah diharamkan oleh Allah SWT, alasan sederhana seperti ini tentunya tidak akan bisa digunakan jika pemahan positivisme sudah mandarah daging di tengah-tengah pelajar muslim.
Pengintergrasian nilai-nilai Islam dalam kurikulum pembelajaran pada lembaga pendidikan tentunya menjadi cara yang terbaik. Pendidikan harus mendorong para pelajar muslim untuk mengembangkan karakter tsaqafah Islam seperti prilaku jujur, sabar, kasih sayang serta membentuk pola pikir yang berorientasi pada kepentingan agama, ini dapat diterapkan dengan cara membubuhi nilai-nilai Islam pada setiap mata pelajaran tidak hanya pada pelajaran Agama Islam, tapi juga diterapkan pada pelajaran umum seperti Matematika, Fisika, Biologi dan lain-lain.
Para tenaga pendidik juga harus dipastikan memiliki pemahaman agama yang baik, sehingga pada saat melakukan pengajaran dapat menemukan celah yang harus diisi dengan nilai agama, ini bisa diterapkan dengan cara mengkaitkan ilmu pengetahuan dan keselarasannya dengan ajaran agama atau menceritakan tokoh-tokoh cedikiawan muslim yang berhasil mengembangkan suatu ilmu pengetahuan, cara ini tidak hanya menjadi motivasi melainkan juga bisa meningkatkan kekokohan karakter tsaqafah Islam pada para pelajar muslim.
Pendidikan yang berhasil dalam mewariskan tsaqafah Islam harus mendorong sikap inklusif dan toleransi terhadap perbedaan. Para pelajar harus diajarkan untuk menghormati dan menghargai keragaman budaya dan agama, sambil tetap teguh pada nilai-nilai Islam. Semoga kita semua berhasil menanamkan tsaqafah Islam pada diri kita dan pada generasi penerus, Aamiin…