Sunan an-Nasa’i: Kumpulan Hadis Pilihan dari Imam an-Nasa’i

• Author
• Recent Posts

Hadi Wiryawan

Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakulas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Minat Terhadap Kajian Studi Islam, Tafsir, dan Hadis.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Ulumulhadis.id

Latest posts by Hadi Wiryawan (see all)

• Mengenal Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil dalam Ilmu Hadis - 17 September 2024
• Memahami Lebih Dalam Cabang-Cabang dalam Ilmu Hadis - 19 August 2024
• Mengenal Apa Itu Hadis: Definisi, Jenis, dan Perannya dalam Islam - 19 August 2024

Sunan an-Nasa’i bukan sekadar salah satu dari “al-Kutub as-Sittah“, enam kitab hadis terotoritatif dalam Islam, tetapi sebuah karya monumental yang menampilkan hadis-hadis pilihan dalam tradisi keilmuan Islam. Imam an-Nasa’i, dalam perjalanannya menyusun karya ini, mengalami perjalanan yang menarik dari al-Sunan al-Kubra hingga ke al-Sunan al-Sughra, atau yang lebih dikenal sebagai al-Mujtaba min as-Sunan.

Al-Sunan al-Kubra awalnya berisi beragam hadis dari kualitas sahih hingga dha’if. Namun, atas permintaan seorang amir di Ramlah, Palestina, Imam an-Nasa’i meneliti ulang karyanya untuk menyusun al-Sunan al-Sughra. Kitab ini menjadi koleksi kitab hadis yang hanya memuat hadis-hadis yang paling sahih, yang dipandang luas sebagai al-Mujtaba min as-Sunan.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Imam an-Nasa’i: Ulama Besar dalam Ilmu Hadis

Dengan jumlah hadis mencapai 5761, Sunan an-Nasa’i tersusun dalam 52 kitab yang mencakup berbagai aspek kehidupan Islam, mulai dari ibadah seperti salat dan puasa hingga hukum-hukum sosial dan ekonomi. Metode sistematiknya memudahkan ulama ahli hadis dalam mempelajari dan menilai keabsahan hadis-hadis yang terkandung di dalamnya.

Berikut tabel sistematika kitab Sunan an-Nasa’i

Para ulama seperti Ibnu Mandah, Abu ‘Ali an-Naisaburi, dan al-Khatib memberikan pengakuan tinggi atas Sunan an-Nasa’i, menggambarkannya sebagai kumpulan hadis yang jelas dan mudah dipahami, dengan mayoritas hadis di dalamnya dianggap sahih. Meskipun ada beberapa pendapat bahwa terdapat juga hadis dha’if yang sedikit di dalamnya, Sunan an-Nasa’i tetap menjadi salah satu dari enam kitab hadis utama yang otoritatif dalam tradisi hadis.

Dengan demikian, semoga kontribusi Imam an-Nasa’i melalui Sunan an-Nasa’i tidak hanya menginspirasi pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam., tetapi juga menjadi warisan berharga yang terus memberi manfaat dan keselamatan bagi umat Islam dalam menjalankan agama dengan penuh keyakinan dan kebenaran.